
Menyusuri jalan Mampang di tengah malam, terasa sangat luas
Menuju ke arah Thamrin, aku dan rafa di dalam mobil berkecepatan 60 km per jam, malam ini sangat lelah.
Mengingat besok adalah hari Sabtu, tapi ironisnya aku harus ke kampus untuk ujian jam 8 pagi.
Malam yang panjang,
Dan kami masih menunggu teman kami, Reza dan Samantha yang saat ini berada di daerah Grogol.
Berbicara sedikit tentang teman kami ini,
Reza 26, perempuan dengan kemampuan bisnis ini sedang menjalani karir sebagai marketing sebuah produk salon impor.
Kemampuan hair styling-nya juga diakui, ia meng- coloring salah seorang artis (penyanyi butch) baru- baru ini.
Reza terlihat paling stylish diantara kami, sehari- harinya ia sering menggunakan kaos berjaket, celana panjang dan sepatu keds.
Rambut pendek berwarna putih pucat dengan wajah indo- belanda nya, membuat ia seperti manekin hidup.
Seorang Reza memacari mantanku yang imut dan berwajah oriental- menado, Namanya Samantha (20). Tubuhnya yang sexy dihiasi sembilan tattoo yang berarti menurutnya.
Mahasiswi management di kampus Swasta terkenal di Indonesia ini berlatar belakang orang tua yang keras yang menjadikan Samantha bertindak bebas dan tangguh bertahan di kota Jakarta.
Sambil berbisnis butik, apapun yang ada di genggamannya dapat menjadi setumpuk rupiah.
She's a very talented girl.
Aku mengetahui sifatnya ini semenjak kenal dengannya beberapa tahun lalu di bangku SMA.
Ya.. kalau nanti ada kesempatan, akan aku ceritakan tentang masa laluku dengannya, pasti akan menjadi cerita yang sangat menarik dan sexy. hihi..
Wah, sampai juga perjalanan kami di salah satu apartment di daerah Thamrin.
kami duduk di lobby sambil menunggu teman, pemilik salah unit apartment ini.
Tidak lama, muncul sebuah mobil sedan hitam dan inilah temen kami, seorang perempuan berambut panjang dicepol dengan postur tubuh mirip Rafa, namanya Viand (20).
Viand seorang yang terkena imbasnya karena memacari seorang straight.
Pada malam minggu pun kadang ia tetap sendiri, karena kesibukan kekasihnya dengan keluarga. Tapi, beberapa waktu lalu Viand bersama pacarnya (Gabriel) mengadopsi anak anjing shih-tzu berusia dua bulan yang dinamai 'Moo' karena bulunya putih dan hitam.
Jadi, setidaknya Viand tidak kesepian lagi di apartement jika Gabriel sedang tidak bisa bersamanya.
Kami berempat, aku, Rafa, Viand dan seorang straight bernama Jessica kini berada di lift menuju lantai 5.
Kami sudah sering ke apartemen Viand, untuk sekedar bermalam sepulang dari acara musik di tengah malam dan bermain air di jacuzzi.
Kali ini kami berencana menunggu Samantha dan Reza sambil bermain bersama 'Moo' kecil.
Ya, ternyata Moo masih di kandang besi dan sendirian menunggu pemiliknya mengelus dan mengajaknya bermain.
Viand masuk duluan dan membuka glass door yang langsung berhadapan dengan swimming pool area, sangat nyaman berada di lantai ini. Udaranya membebaskan penat kami dari hingar- bingar Jakarta.
Tangan Rafa digigit- gigit oleh Moo, giginya yang masih halus, membuat Rafa senang digigiti Moo.
Sudah lewat jam 12, bunyi blackberry messenger Rafa mengacaukan suasana. Ternyata Reza dan Samantha yang kami tunggu dari tadi malah tertidur di kosan Samantha. Keesokan harinya mereka mengirimkan foto mereka yang tertidur pulas pada kami, dengan nada yang terkekeh kekeh kami tertawa bersama.
mad but we love you guys!
@becca
0 comments:
Posting Komentar